Jurnal Praktikum Kimia Organik I - 03 Pemurnian Zat Padat


JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAN 1
”ANALISA KUALITATIF UNSUR-UNSUR ZAT ORGANIK DAN PENENTUAN KELAS KELARUTAN”




DISUSUN OLEH :
NISA APRYLINA (A1C118044)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020



I.                   JUDUL : PEMURNIAN ZAT PADAT

II.                HARI, TANGGAL : Rabu, 26 Februari 2020

III.             TUJUAN :
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1.      Dapat melakukan kristalisasi dengan baik
2.      Memilih pelarut sesuai untuk rekristalisasi
3.      Menjernihkan dan menghilangkan warna larutan
4.      Memisahkan dan memurnikan campuran dengan rekristalisasi

IV.             LANDASAN TEORI
Rekristalisasi merupakan cara yang digunakan dan paling efektif dalam memurnikan zat padat organic. Dilakukan dengan melarutkan zat padat organic di suatu pelarut yang cocok sekitar titik didihnya, dipisahkan saat sedang panas dengan cara disaring zat padat yang tak larut. Prinsip rekristalisasi adalah sifat kelarutan tertentu yang berbeda akan dipunyai oleh campuran lainnya dalam suatu system tertentu(Tim Kimia Organik I, 2016).
Pendekatan dan teknik khusus digunakan untuk memurnikan zat yaitu dengan mengidentifikasi dan mengenal zat padat yang dimurnikan dan dapat mengetahui sifat kimia dan sifat fisik untuk keberhasilan dalam pemisahan zat padat(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/07/pemurnian-zat-padat-organik93/).
Pemanasan terbalik digunakan untuk memecahkan masalah pengeringan dalam tahap sublimasi. Dilakukan dengan mengalirkan panas melalui larutan yang sudah beku agar proses nya cepat. Waktunya sangat singkat dalam pemurnian. Pemanasan dilakukan menyebabkan perubahan yaitu akan meleleh pada suh kamar dan mendidih(Triastuti,2015).
Pengkristalisasi kembali dapat dilakukan untuk pemurnian zat padat dari pengotornya dengan melarutkan dalam solvent yang cocok.solvent yang cocok memiliki beberapa criteria kelarutan yang besar,zat pengotor tidak ditinggalkan dan krisal dipisahkan dengan mudah. Contohnya air dan NaCl(Agustina dkk.2013).
Perubahan zat dari padat ke uap atau gas merupakan sublimasi yang langsung terkondensasi ke bentuk padat dan terjadi melting atau meleleh dan suhu akan naik dan terjadi perubahan homogen(Underwood,2005).

V.                ALAT DAN BAHAN
5.1  Alat
1.      Gelas Kimia 100 mL
2.      Bunsen
3.      Pengaduk
4.      Corong buncher
5.      Cawan Penguap
6.      Kasa
                                                                                  
5.2  Bahan
1.      Kertas Saring
2.      Wol/kapas
3.      Air suling
4.      Asam benzoate tercemar
5.      Air Panas
6.      Es
7.      Naftalen

VI.             PROSEDUR KERJA
6.1  Prosedur Percobaan Rekristalisasi
1.      Dituangkan 50 mL air suling ke gelas kimia 100 mL, dipanaskan hingga timbul gelembung-gelembung
2.      Dimasukkan 0,5 gram asam benzoate tercemar ke gelas kimia 100 mL yang lain, ditambahkan air panas sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga larut semua.
3.      Disaring campurang dengan corong buncher dalam keadaan panas dan ditampung filtratnya dalam gelas kimia. Disiram endapan yang tertinggal dengan air panas. Jenuhkan. Dididnginkan hingga terbentuk Kristal. Apabila pada pendinginan tidak terbentuk Kristal, dinginkan dalam es.
4.      Disaring Kristal yang terbentuk dengan corong buncher, dikeringkan.
5.      Diuji titik leleh dan bentuk Kristal, dibandingkan dengan data dalam handbook.

6.2  Sublimasi
1.      Dimasukkan 1-2 gram naftalen tercemar kedalam cawan penguap
2.      Ditutup permukaan cawan penguap dengan kertas saring yang telah dibuat lubang kecil.
3.      Disumbat corong dengan gelas wool atau kapas.
4.      Diletakkan cawan tersebut diatas kasa dari pembakar, dinyalakan api dan dipanaskan dengan api kecil
5.      Dihentikan pembakaran setelah semua zat yang akan disublimasi habis (kurang lebih 5 menit)
6.      Dikumpul zat yang ada pada kertas saring dan corong bila ada, diuji titik leleh dan bentuk kristalnya, dicocokkan dengan data handbook.



Adapun video yang terkait dengan praktikum ini adalah :

Permasalahan :
1.      Apakah waktu yang dipakai dalam mengkristalisasi dengan kaleng sama dengan mengkristalisasi di Corong Buncher?
2.      Apa reaksi yang terjadi didalam kaleng pada saat dibakar/dipanaskan?
3.      Apakah ada bahan untuk kristalisasi yang bisa digunakan selain bahan yang divideo diatas?

Komentar

  1. Saya lisna wiranti dengan nim A1C118001 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3. Masih banyak bahan yang dapat digunakan sebagai sampel dengan cara kristalisasi salah satu contohnya adalah garam dapur. Terimakasih.

    BalasHapus
  2. assalamu'alaikum Wr.Wb. perkenalkan saya DARA KUMALASARI
    NIM : A1C118038 akan mencoba menjawab no.2
    reaksi yang terjadi saat pemanasan tersebut ada 2 yaitu reaksi sublimasi dan reaksi kristalisasi seperti yang bisa kita lihat ada gas yang muncul/keluar dari lobang kecil itu merupakan zat padat yang menguap dan ketika tutup wadah dibuka terlihat kristal-kristal pada pinggir wadah itu akibat adanya reaksi kristalisasi.
    terimakasih.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Kimia Organik I - 04 Reaksi- reaksi Hidrokarbon

Jurnal Praktikum Kimia Organik I - 01 Analisa Kualitatif Unsur-Unsur Zat Organik dan Penentuan Kelas Kelarutan

Jurnal Praktikum Kimia Organik I - 05 Reaksi-reaksi Aldehida dan Keton