Laporan Praktikum Kimia Organik I - 03 Pemurnian Zat Padat


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAN 3
” PEMURNIAN ZAT PADAT”



DISUSUN OLEH :
NISA APRYLINA (A1C118044)

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020



                                               VII.            DATA PENGAMATAN
7.1  REKRISTALISASI
No
Perlakuan
Hasil
1.
Panaskan 50 ml air suling
Mandidih dan timbul gelembung
2.
Tambahkan sedikit demi sedikit air suling kedalam 0,5 gr asam benzoate tercemar dan norit, lalu diaduk
Larutan tercampur
3.
Saring campuran lalu tamping filtrate dalam gelas kimia lalu siram endapan yang tersisa dikertas saring dengan panas, jenuhkan dan dinginkan dalam es
Terbentuk Kristal
4.
Saringkan Kristal yang terbentuk dan keringkan
Kristal telah kering
5.
Uji titik leleh dan bentuk kristalnya, lalu bandingkan data dengan handbook
Bentuk Kristal bulat

7.2  SUBLIMASI
No
Perlakuan
Hasil
1.
Dimasukkan 1-2 gr naftalen tercemar dalam cawan penguap, lalu tutup dengan kertas saring yang telah dibuat lubang kecil
Zat telah tidak murni karena telah tercemar oleh pasir
2.
Sumbat corong dengan gelas wool/kapas dan panaskan pada nyala api
Adanya uap naftalen pada corong karena telah menyublim
3.
Hentikan pembakaran dan dikumpulkan zat yang ada pada kertas saring dan diuji titik leleh dan bentuk kristalnya
Adanya zat yang menguap pada kertas saring
Titik leleh nya 92ºC

                                            VIII.            PEMBAHASAN
Pemahaman praktikan sangat diperlukan untuk keberhasilan pemisahan zat padat dalam suatu sampel seperti bagaimana kecendrungan kelarutan dalam sampel yang akan dimurnikan.seorang praktikan harus mengetahui jenis pelarut organic dan kepolarannya yang berguna dalam pencampuran jenis pelarut yang berbeda. Teknik yang dipilih untuk pemurnian zat harus dipilih bergantung sifat fisik dan kimianya(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/07//pemurnian-zat-padat-organik93/)

8.1  REKRISTALISASI
Percobaan rekristalisasi bertujuan agar dapat memisahkan zat murni dari pengotornya. Sampel yang kami gunakan adalah asam benzoate dan glukosa sebagai pengotor. Langkah awal yang kami lakukan adalah memanaskan air suling yang berada dalam gelas kimia hingga adanya gelembung. Karena keterbatasan alat untuk menimbang, kami mencari alternative untuk menakarnya saja dengan asam benzoate 2 sudip, glukosa 1 sudip, dan norit 1 sudip. Norit digunakan agar proses pemurnian lebih sempurna karena pengotor dalam asam benzoate dapat diserap oleh norit. Semua zat yang kami campurkan larut dalam air, setelah larut disaring larutan tersebut dengan menggunakan corong buncher yang ditampung dengan gelas kimia, namun sangat sedikit sekali endapan yang tersaring karena lubang yang terdapat pada corong buncher terlalu besar. Kami menggunakan kertas saring agar ada endapan yang bisa tersaring.
Kemudian kami jenuhkan endapan tersebut, tetapi tidak terdapat Kristal, kami dinginkan dengan es, setelah dengan es mulai terbentuk Kristal. Kristal terbentuk karena asam benzoate kembali jenuh dan karena suhu asam benzoatnya turun. Kami saring Kristal dengan menggunakan kertas saring, dan dikeringkan dala oven. Setelah itu kami menguji titik leleh dari Kristal tersebut dengan MPA.hasil yang kami dapatkan meleleh pada suhu 100,3ºC jika dibandingkan dengan teori, titik leleh dari asam benzoate adalah 121ºC.
8.2  SUBLIMASI
Pada percobaan kedua ini, kami menggunakan sampel naftalen dan pasir sebagai zat pengotornya. Kami mencampurkan kedua bahan tersebut sehingga naftalen tidak murni lagi. Kami mencampurkan nya didalam cawan penguap. Kami memanaskan cawan penguap dengan kertas saring yang telah diberi lubang kecil menjadi penutupnya kemudian ditambahkan dengan corong biasa yang telah ditutup dengan glass wool. Setelah 5 menit kami melihat banyak zat yang lengket pada kertas saring tersebut. Kami mengumpulkan zat yang lengket pada kertas saring dan corong jika ada, kami menguji titik lelehnya dan kami mendapatkan 90ºC. sedangkan titik leleh menurut handbook itu adalah 83ºC. Hal ini terjadi karena kemungkinan ada pasir yang lengket di zat yang diukur titik lelehnya.sublimasi terjadi karena titik tripel naftalena terletak diatas titik tripel air. Sehingga naftelena tidak melewati fasa cair. DIlakukannya proses penutupan pada corong adalah agar uap yang sudah disublimasi tidak hilang.

                                                  IX.            PERTANYAAN PASCA PRAKTIKUM
1.      Mengapa pemanasan perlu dilakukan pada proses sublimasi?
2.      Mengapa pada saat sublimasi cawan penguap ditutup dengan kertas saring yang diberi lubang kecil? Dan mengapa corong harus disumbat? Bagaimana reaksi yang terjadi didalam cawan penguap yang ditutup oleh kertas saring tersebut
3.      Selain rekristalisasi dan sublimasi, apakah ada cara lain dalam pemurnian zat? Manakah cara yang paling efisien dalam pemurnian zat?

                                                     X.            KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimulan antra lain :
1.      Kristalisasi dapat dilakukan dengan cara penguapan dengan menggunakan cairan melalui pemanasan dan pendinginan dengan cara mendinginkan pemisahan dengan kristalisasi didasarkan pada perbedaan titik beku komponen.
2.      Pemilihan pelarut harus dipilih yang terbaik yaitu pelarut yang  memiliki kemampuan melarut yang tinggi, yang mudah melarutkan zat padat beserta pengotornya dan mudah menguap sehingga pelarut dapat dengan mudah terpisahkan dari senyawa yang dimurnikan.
3.      Penjernihan larutan dapat dilakukan dengan ditambah norit Karena daya absorpsinya tinggi.

XI. MANFAAT
1. Dapat mengetahui prinsip dari kristalisasi
2. Dapat melakukan sublimasi 

                                                  XII.            DAFTAR PUSTAKA
Triastuti, 2015. Pemurnian Garam Dapur Melalui Metode Rekristalisasi
dengan     Bahan Pengikat Pengotor Na2C2O4-NaHCO3 dan Na2C2O4-Na2CO3. Jurnal Sains dan Teknologi. Vol 8, no 01.
Rositawati, Agustina Leokrist, dkk. 2013. Rekristalisasi Garam Rakyat dari Daerah Demak untuk Mencapai SNI Garam Industri. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri. Vol 2, no 4. Universitas Diponegoro: Semarang.
Underwood. 2005. Kimia Dasar dan Konsep Inti. Jakarta: Erlangga
Tim Kimia Organik I. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Universitas Jambi: Jambi
http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/07/pemurnian-zat-padat-organik93

                                               XII.            LAMPIRAN GAMBAR
Lubang-lubang kecil yang diberikan di kertas saring untuk proses sublimasi

Proses Sublimasi berlangsung 5 menit

Hasil dari sublimasi jika dilihat dari corong

Setelah dilakukan pemanasan untuk sublimasi banyak zat yang tertempel di cawan

Penimbangan naftalen dan zat pengotor


                        Link video kami dapat dilihat di :
                                  https://www.youtube.com/watch?v=SP6a50OKJLU&t=521s 

Komentar

  1. Saya Paulina Erika Manurung akan mencoba membantu menjawab pertanyaan no 3 yaitu

    BalasHapus
  2. Saya Paulina Erika Manurung akan mencoba membantu menjawab pertanyaan no 3 yaitu dengan cara flukulasi dan cara kromatografi

    BalasHapus
  3. assalamualaikum wr, wb
    baiklah saya ulul azmi nim 068 akan mencoba menjawab pertanyaan no.2 yaitu Mengapa pada saat sublimasi cawan penguap ditutup dengan kertas saring yang diberi lubang kecil? Dan mengapa corong harus disumbat? pada saat percobaan sublimasi cawan penguap ditutup dengan kertas saring yg diberi lubang kecil, kertas saring di gunakan sebagai pemisah dari naftalen dan pasir dimana naftalen menjadi uap dan keatas melewati kertas saring. kertas saring yg dobolongi agar uap tersebut ke atas menjadi mudah. dan mengapa corong harus disumbat yaitu agar uap tersebut tidak keluar dan tetap berada pada permukaan corong sehingga terbentuk kristal pada saat suhu menjadi suhu dingin.

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum wr.wb saya Hesti Nurmelis dengan NIM A1C118090 akan menjawab pertanyaan no 2. Jadi fungsi diberinya kertas saring yang berlobang itu untuk membantu proses sublimasi dari naftalen yang akan berubah dari fasa padat ke fasa gas. Yang kemudian akan terkondensasi menjadi padatan atau kristal. Nah disini kertas saring akan membantu menampung gas yang kemudian didinginkan pada corong yang mana fungsi corong disumbat agar kristal tidak keluar dari wadah. Terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Kimia Organik I - 04 Reaksi- reaksi Hidrokarbon

Jurnal Praktikum Kimia Organik I - 01 Analisa Kualitatif Unsur-Unsur Zat Organik dan Penentuan Kelas Kelarutan

Jurnal Praktikum Kimia Organik I - 05 Reaksi-reaksi Aldehida dan Keton